Ranjang Poskolonial

Ranjang Poskolonial

Rp75.000

Kategori: ,

Karya: Royyan Julian

Ukuran: 12 x 18,5 cm

 

Sinopsis

Kau tahu penantian itu rapuh. Atau kepastian yang mudah diterka. Masa depan berdiri di hadapanmu seperti toraks tawon. Silet tayeng. Republik Indonesia. Papan Nyonya Meneer yang enggan turun. Kau mengemas rasa cemas jadi lili. “Aku mencintai jari-jarimu yang kasar dan sepi.” Kau pun tahu, perpisahan dan jarak ditentukan seberapa erat sebuah pelukan. Makin erat, makin renggang. Seperti jeda Bumi dan bintang. Kelak kau akan merindukan bau punggungnya. Juga sisa hangus aspal yang meruap dari sepasang sol sepatu ketika ia datang terburu-buru dan berkata, “Maafkan aku.” Malam itu kau berdoa kepada bukan siapa-siapa agar terlindung dari cinta yang gegabah. Tapi kau sadar. Semua sudah terlambat.

 

Cinta dan spiritualitas adalah pengalaman primordial yang kerap dianggap daya hidup. Keduanya produk evolusi yang telah menjadi jalan sintas manusia menghadapi keterlemparannya di dunia. Tetapi cinta dan spiritualitas ternyata tak seheroik itu. Ia juga memiliki efek samping berbahaya. Puisi-puisi dalam buku ini barangkali meringkas ambivalensi tersebut yang menampakkan bahwa dalam cinta dan spiritualitas tidak hanya mengandung dorongan hidup, tetapi desakan maut. Cinta dan spiritualitas memendam eros sekaligus thanatos.